Deadpool & Wolverine: Sebuah Pertemuan Penuh Aksi dan Humor

Deadpool & Wolverine: Sebuah Pertemuan Penuh Aksi dan Humor - Siapa yang tidak kenal dengan Deadpool dan Wolverine? Dua karakter ini memang sudah lama menjadi favorit di kalangan penggemar komik Marvel. Namun, bayangkan jika keduanya berada dalam satu film! Rasanya sulit dibayangkan ya? Satu karakter yang super kocak, sarkastik, dan sering melanggar aturan (Deadpool), bertemu dengan seorang mutan yang serius, kuat, dan terkadang pemarah (Wolverine). Hasilnya? Sebuah film yang penuh aksi, humor, dan tentu saja, kekacauan yang epik.

Review Film Deadpool dan Wolverine

Deadpool & Wolverine: Sebuah Pertemuan Penuh Aksi dan Humor

Apakah Film Deadpool & Wolverine benar-benar jadi penyelamat Film Marvel seperti yang digaungkan saat promosi? Menurut saya, belum tentu. Namun yang jelas, Film Deadpool 3 ini menghadirkan kembali keseruan menyaksikan suguhan superhero seperti sediakala.

Baca Juga : Iron Man 3: Kisah Pahit dibalik Armor Tak Terkalahkan

Predikat juru selamat Marvel terhadap Film Deadpool & Wolverine jelas memantik ekspektasi selangit untuk rilisan terbaru Marvel Cinematic Universe (MCU) tersebut.

Antusiasme itu sudah melesat sejak Film Deadpool dikonfirmasi masuk MCU. Fans dibuat kian tak sabar saat Wolverine yang mati dalam film Logan (2017) diumumkan bergabung dan 'hidup' lagi untuk proyek ini.

Pertaruhan semakin besar karena Marvel Studios menempatkan film Deadpool & Wolverine sebagai satu-satunya film MCU yang dirilis pada 2024.

Sebagai penikmat saga ini yang susah payah bertahan setelah era Endgame, saya pun ikut antusias. Beruntung, ekspektasi saya sanggup dibayar dengan sajian film Deadpool & Wolverine yang menyenangkan dari awal hingga akhir.

Eksekusi Deadpool & Wolverine secara umum memuaskan berkat keseriusan serta chemistry trio Ryan Reynolds, Hugh Jackman, dan Shawn Levy. Saya bisa merasakan usaha duo pemeran utama dan sutradara itu dalam menghadirkan tontonan memuaskan.

Skenario yang dikerjakan Ryan Reynolds bersama Rhett Reese, Paul Wernick, Zeb Wells, dan Shawn Levy memang tidak spesial. Mudah juga rasanya jika harus menyebutkan film superhero dengan ceritanya yang lebih bagus dibanding film ini.

Mulut pedas Deadpool juga kembali dibiarkan menggerutu. Ia berulang kali melempar ucapan kasar, berkelakar, hingga mengolok-olok Marvel Studios dan Fox dengan segala problematika yang mereka hadapi.

Keputusan mempertahankan rating dewasa bagi Deadpool & Wolverine saat masuk MCU terbukti menambah keleluasaan Shawn Levy dalam mengeksplorasi perjalanan Wade Wilson dan Logan.

Levy tidak menahan diri dalam menghadirkan adegan laga yang sesekali membuat ngilu. Ia bahkan menyajikan adegan ugal-ugalan secara konsisten sejak awal cerita.

Rasa puas setelah menyaksikan film Deadpool & Wolverine juga disebabkan oleh kemunculan para kameo yang sukses membuat penonton bertepuk tangan.

Satu hal yang suka dari kameo film deadpool dan wolverine ini adalah mereka tak cuma dijadikan sebagai bahan fan service belaka. Karakter ikonis dalam semesta Marvel itu juga mendapat kesempatan untuk bersinar di bagian cerita tertentu.

Pendekatan seperti ini menjadi nilai plus karena beberapa kali luput diperhatikan dalam film-film MCU terdahulu. Sebab, kebanyakan kameo itu muncul hanya untuk mendulang tepuk tangan, kemudian lenyap begitu saja.

Elemen musik kembali menjadi bagian integral dalam film MCU ketika film Deadpool & Wolverine menyertakan lagu-lagu ikonis sebagai official soundtrack film

Bye Bye Bye dari *NSYNC, Only You, Iris, hingga You're All I Need to Get By menjadi hasil kurasi yang sangat cocok untuk masuk ke dalam cerita. Namun, di antara itu semua, lagu hit Madonna berjudul Like A Prayer adalah bintang utama dari deretan musik latar tersebut.

Like A Prayer bahkan layak bersanding dengan OST hit rilisan MCU lainnya, seperti Come and Get Your Love di Guardians of the Galaxy (2014), Immigrant Song dalam Thor: Ragnarok (2017), hingga Back In Black dalam Iron Man (2008).

Meski demikian, film Deadpool & Wolverine belum tentu dapat menjawab ekspektasi semua orang karena beberapa kekurangan. Film deadpool dan wolverine kembali gagal mengemas villain dengan baik, sehingga momok film MCU belakangan ini masih belum teratasi.

Cassandra Nova (Emma Corrin) yang menjadi villain sesungguhnya memiliki potensi besar untuk menghadirkan ancaman. Namun, saya merasa Levy terlalu fokus mengeksekusi arc film Deadpool dan Wolverine saja.

Namun, bagi mereka yang awam terhadap TVA, Sacred Timeline, Alioth, apalagi cara kerja mutan di dunia X-Men, rasanya menikmati film Deadpool & Wolverine akan membutuhkan usaha yang lebih keras lagi.

Meski begitu, Deadpool & Wolverine pada akhirnya adalah tontonan superhero yang menawarkan keseruan khas film blockbuster tengah tahun.

Baca Juga : Menggali Misteri Mandarin Plot Twist Terbesar Iron Man 3

Walau tidak bisa merasakan emosi layaknya fan garis keras, penonton awam setidaknya masih bisa menikmati kebrutalan si mutan merah dan mutan kuning mencabik-cabik musuh hingga saling berseloroh sepanjang cerita.

Sinopsis Singkat dan Alur Cerita Film Deadpool & wolverine

Ceritanya dimulai dengan Deadpool, alias Wade Wilson (diperankan oleh Ryan Reynolds), yang seperti biasa sedang menjalani kehidupannya yang penuh kekacauan. Wade baru saja keluar dari misi yang tak berjalan mulus, di mana seperti biasa, dia berhasil merusak lebih banyak hal daripada memperbaikinya. Namun, kali ini, ada sesuatu yang lebih besar yang menarik perhatian Deadpool. Sebuah ancaman yang benar-benar serius dan mengancam keselamatan dunia.

Sementara itu, di tempat lain, Wolverine alias Logan (diperankan oleh Hugh Jackman), hidup dalam pengasingan. Logan sudah muak dengan kekerasan dan kehidupan sebagai seorang mutan yang terus-menerus diburu. Dia sudah lama berusaha menjauh dari masalah, tetapi nasib punya cara sendiri untuk memanggilnya kembali ke medan pertempuran.

Nah, ketika Deadpool mengetahui ancaman besar ini, dia tahu betul bahwa tidak mungkin dia bisa menghadapinya sendirian. Jadi, Wade memutuskan untuk melakukan hal yang sangat "Deadpool," yaitu menyelinap dan meminta bantuan dari orang yang menurutnya akan sangat berguna dalam situasi ini: Wolverine.

Tentu saja, Logan tidak langsung setuju. Karakternya yang pendiam dan serius benar-benar bertolak belakang dengan Wade yang ceria dan suka membuat kerusakan. Logan tahu betul bahwa bekerja sama dengan Deadpool berarti harus bersiap menghadapi kekacauan besar. Tapi pada akhirnya, karena ancaman yang mereka hadapi terlalu besar untuk diabaikan, Wolverine tidak punya pilihan selain ikut bergabung.

Di sinilah film benar-benar dimulai. Keduanya, meskipun memiliki gaya bertarung yang sangat berbeda, akhirnya harus bekerja sama. Deadpool, dengan senjatanya yang banyak dan kemampuan regenerasi yang konyol, sering kali terlibat dalam aksi tanpa berpikir panjang. Sementara itu, Wolverine, dengan cakar adamantiumnya yang mematikan, lebih strategis dan berusaha menyelesaikan semuanya dengan cepat dan efisien.

Meski mereka terus-menerus berselisih paham—Deadpool tak henti-hentinya melontarkan lelucon sarkastis sementara Wolverine hanya ingin menyelesaikan misi tanpa drama—ancaman yang mereka hadapi terus bertambah besar. Musuh mereka jauh lebih kuat dari yang diperkirakan, dan hanya dengan bekerja sama mereka memiliki kesempatan untuk menang.

Sepanjang film, kita akan melihat Deadpool terus menerus memecahkan "dinding keempat", berbicara langsung kepada penonton dan mengolok-olok segala hal, mulai dari X-Men, Marvel Cinematic Universe, hingga kebiasaan Wolverine yang pemarah. Sementara itu, Wolverine hanya bisa menahan diri agar tidak menghajar Wade setiap kali dia membuka mulut.

Baca Juga : Alur Cerita Film Iron Man 2

Aksi demi aksi disajikan dengan cara yang benar-benar membuat penonton terpaku, dari pertempuran sengit melawan sekelompok tentara bayaran hingga menghadapi mutan lain yang jauh lebih kuat. 

Namun, di balik semua kekacauan itu, ada momen-momen emosional di mana Wolverine dan Deadpool, tanpa disadari, mulai menghormati satu sama lain. Keduanya belajar bahwa, meskipun berbeda, mereka memiliki tujuan yang sama dan masa lalu yang berat.

Pada akhirnya, misi mereka berhasil—meski tentu saja dengan cara yang paling kacau dan penuh ledakan, khas Deadpool. Setelah semua selesai, keduanya berjalan ke arah yang berbeda, tetapi ada perasaan saling hormat yang sebelumnya tak pernah mereka duga akan muncul.

Deadpool dan Wolverine adalah kombinasi yang tak terduga namun sempurna. Film ini tidak hanya penuh dengan humor dan aksi brutal, tetapi juga menyajikan persahabatan yang muncul dari ketidakcocokan dua karakter kuat ini.