Review Film " How To Make Millions Before Grandma Dies"
Sinopsis dan Alur Film "How To Make Millions Before Grandma Dies" - Film "How To Make Millions Before Grandma Dies" mengangkat tema yang unik dan mendalam. Dikisahkan Charlie, seorang pemuda yang ambisius, bercita-cita menjadi miliarder dalam waktu singkat. Ketika neneknya, satu-satunya orang yang paling ia sayangi, jatuh sakit dan diprediksi tidak akan bertahan lama, Charlie memutuskan untuk melakukan segalanya demi mencapai impiannya sebelum neneknya meninggal. Namun, seiring berjalannya waktu, dia dihadapkan pada kenyataan bahwa hidup ini tidak melulu soal uang, tetapi lebih kepada cinta, keluarga, dan kebahagiaan sejati.
Di dalam perjalanan tersebut, Charlie menghadapi banyak tantangan, penyesalan, dan momen pencerahan yang akhirnya membawanya ke pemahaman tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup. Bukan hanya kekayaan materi, melainkan kebahagiaan dan hubungan yang berharga. Film ini menyuguhkan cerita emosional yang membekas di hati, dengan paduan humor, refleksi diri, dan pelajaran hidup yang mendalam.
Alur Cerita Film How To Make Millions Before Grandma Dies
![]() |
Review Film " How To Make Millions Before Grandma Dies" |
1. Pembukaan Film: Pengenalan Karakter Utama dan Motivasi Awal Charlie
Di awal cerita, kita diperkenalkan pada Charlie, seorang pria muda berusia 20-an yang sangat ambisius. Seperti kebanyakan anak muda lainnya, dia ingin cepat kaya dan sukses. Dia terobsesi dengan kesuksesan finansial dan sangat terinspirasi oleh kisah-kisah "cepat kaya" yang dia temui di internet. Charlie adalah tipe orang yang terus-terusan membaca buku motivasi, menonton video tentang cara menjadi miliarder dalam semalam, dan bahkan mengikuti kursus online tentang investasi berisiko tinggi. Dia yakin bahwa kesuksesan hanya soal waktu dan kemauan.
Namun, di sisi lain, Charlie memiliki satu kelemahan: dia sering kali mengabaikan hal-hal yang paling penting dalam hidupnya, seperti keluarga dan teman-teman. Meski sangat ambisius, Charlie belum meraih kesuksesan berarti dalam kariernya. Neneknya, Grandma Rose, adalah satu-satunya orang yang selalu mendukungnya dengan sepenuh hati. Rose adalah wanita tua yang bijaksana dan selalu memberikan nasihat berharga kepada Charlie, meski sering diabaikan.
Baca Juga : Review Film " Home Sweet Loan " Ironi Kehidupan Anak Bungsu
Charlie terus berjuang dengan berbagai usaha bisnis yang ia coba jalankan. Dari menjual barang secara online hingga mencoba merintis startup di bidang teknologi. Tapi, semua upayanya sejauh ini belum membuahkan hasil yang signifikan. Frustrasi mulai tumbuh di dalam dirinya, terutama karena tekanan dari lingkungannya yang tampaknya lebih sukses.
2. Konflik: Kabar Buruk Tentang Nenek dan Ambisi yang Berkobar
Suatu hari, Charlie menerima kabar buruk yang sangat mengguncang hidupnya. Dokter mengabarkan bahwa neneknya didiagnosis menderita penyakit serius dan mungkin tidak akan bertahan lama. Kabar ini menghancurkan hati Charlie. Charlie merasa bahwa dirinya belum berhasil membuat neneknya bangga. Di titik inilah ide "gila" mulai muncul dalam benaknya: **dia harus menjadi miliarder sebelum neneknya meninggal**. Dalam pikirannya, ini adalah cara terbaik untuk membuktikan bahwa dia tidak gagal dalam hidup.
Dengan waktu yang semakin terbatas, Charlie memutuskan untuk bertindak cepat. Dia menjadi semakin terobsesi untuk mencapai tujuannya tersebut. Dia mulai terlibat dalam proyek-proyek bisnis berisiko tinggi, bahkan mencoba hal-hal yang belum pernah dia pelajari sebelumnya. Dia yakin bahwa dia bisa menghasilkan uang jutaan dolar dengan cepat jika dia mengambil keputusan yang "berani". Namun, seperti yang bisa diduga, sebagian besar dari keputusan-keputusannya berujung pada kegagalan. Bahkan, ada momen di mana Charlie hampir kehilangan seluruh investasinya karena memilih investasi yang buruk.
Di saat yang sama, hubungan Charlie dengan neneknya mulai renggang. Alih-alih menghabiskan waktu bersama neneknya di hari-hari terakhirnya, Charlie semakin sibuk dengan dunia bisnis. Dia terjebak dalam tekanan dan kegagalan, dan sering kali merasa frustrasi karena waktu yang dia miliki semakin sedikit.
3. Perjalanan: Pelajaran Hidup yang Menyakitkan
Seiring berjalannya cerita, Charlie mulai semakin terjebak dalam ambisinya. Bisnis yang dia bangun jatuh bangun, sementara tekanan dari deadline yang dia ciptakan sendiri semakin berat. Dia mencoba berbagai macam jalan untuk mendapatkan uang dengan cepat: dari investasi dalam cryptocurrency, jual beli saham, hingga mengikuti tren teknologi terbaru yang bahkan dia tidak sepenuhnya pahami. Namun, setiap usaha yang dia lakukan tampaknya hanya berakhir dengan kegagalan atau kerugian besar.
Di sisi lain, kondisi neneknya semakin memburuk. Rose yang dulunya selalu ceria, sekarang lebih sering terbaring di tempat tidur. Meskipun demikian, dia tidak pernah berhenti memberikan dukungan moral kepada Charlie. Dia selalu mengatakan bahwa uang bukanlah segalanya, bahwa ada hal-hal yang lebih penting dalam hidup seperti keluarga dan cinta. Namun, Charlie yang buta oleh ambisinya tidak mendengarkan nasihat ini.
Ada satu momen yang sangat menyentuh, di mana Charlie akhirnya duduk bersama neneknya dan mendiskusikan hidup. Rose mengatakan bahwa dia bangga pada Charlie, terlepas dari apakah dia menjadi kaya atau tidak. Percakapan ini adalah titik balik dalam hidup Charlie. Dia mulai menyadari bahwa dia telah salah memprioritaskan tujuannya. Neneknya hanya ingin dia bahagia dan melakukan hal yang benar, bukan semata-mata kaya raya.
4. Akhir: Momen Refleksi dan Pencerahan
Di bagian akhir film, Charlie akhirnya memutuskan untuk mengubah pendekatannya. Setelah melalui serangkaian kegagalan, dia menyadari bahwa **kehidupan tidak hanya soal uang**. Dia berhenti mengejar uang dengan cara-cara instan dan mulai fokus pada hal-hal yang lebih berarti, seperti hubungan dengan orang-orang yang dia cintai, termasuk neneknya.
Dia akhirnya menghabiskan waktu bersama neneknya di hari-hari terakhirnya. Meskipun dia tidak menjadi miliarder sebelum neneknya meninggal, Charlie merasa puas karena dia telah belajar pelajaran hidup yang sangat berharga. Ketika neneknya akhirnya meninggal, Charlie telah menjadi orang yang lebih dewasa, lebih bijaksana, dan lebih memahami bahwa kesuksesan sejati tidak bisa diukur hanya dengan uang.
Film ini berakhir dengan Charlie yang lebih damai dengan dirinya sendiri, meski dia tidak mencapai tujuan finansial yang dia impikan. Namun, dia merasakan bahwa dia mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga: pemahaman tentang arti kebahagiaan yang sebenarnya.
Baca Juga : Film Comedy Horor " Pee Mak "
How to Make Millions Before Grandma Dies adalah film yang mengajarkan banyak pelajaran penting mengenai prioritas hidup. Di dunia di mana kesuksesan sering kali diukur dari seberapa banyak uang yang kita hasilkan, film ini menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari hubungan kita dengan orang lain dan bagaimana kita menjalani hidup kita. Charlie mungkin tidak menjadi miliarder, tetapi dia menemukan makna hidup yang lebih dalam, dan itulah yang pada akhirnya membuat film ini begitu menyentuh.
Jika kamu mencari cerita yang mendalam dengan humor dan sentuhan emosional, film ini layak untuk ditonton. Pesan moralnya akan meninggalkan kesan mendalam bagi penonton dari segala usia.